Entri Populer

Entri Populer

Jumat, 20 November 2009

EKMA4437 Peramalan Usaha

Deskripsi Mata Kuliah :
EKMA4437 Peramalan Usaha
Sukanto Reksohadiprodjo


Harga Buku : Rp. 55.000,- (disertai multimedia)
3 SKS - Modul 1-9 / Edisi 1
ISBN : 9796894114
DDC22 : 338.544
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2002
Mata kuliah ini membahas tentang peranan peramalan usaha dalam badan usaha, teknik-teknik peramalah usaha kuantitatif, kualitatif maupun teknik kata hati nurani serta penerapan teknik-teknik peramalah usaha dalam berbagai sektor perekonomian dan bisnis.

pembelian online:
http://ebook.ut.ac.id/product_info.php?cPath=21_33&products_id=160

Tinjauan Mata Kuliah
Pada program Studi Manajemen, Peramalan Usaha (EKMA4437) merupakan salah satu mata kuliah pilihan berkarya (MPB) dengan bobot kredit 3 (tiga) satuan kredit semester (SKS). Untuk dapat mempelajari mata kuliah Peramalan Usaha dengan baik dan optimum, diharapkan mahasiswa telah belajar mata kuliah Statistik Ekonomi II (ESPA4214).
Peramalan Usaha diperlukan untuk menerjemahkan segala sesuatu ketidakpastian dan risiko yang terjadi di masa yang akan datang ke dalam hal-hal sekarang, sehingga relatif lebih mudah diperkirakan, dikendalikan dan dicari alternatif pemecahan masalahnya. Buku Materi Pokok (BMP) ini menjelaskan tentang peranan, teknik-teknik, metode-metode dan penerapan peramalan usaha dalam sesuatu badan usaha.
Pembahasan BMP secara lebih detail dapat dilihat pada desain instruksional berikut ini:
Rangkuman Mata Kuliah
MODUL 1
PERANAN PERAMALAN USAHA DALAM BADAN USAHA

Kegiatan Belajar 1
Sistem Badah Usaha Sebagai Keseluruhan
Suatu badan usaha menjalankan kegiatan operasional (pemasaran, produksi, personalia, keuangan, administrasi/akuntansi) dan kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan).
Kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan efisien dan efektif. Untuk ini perlu peramalan usaha untuk melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang di segi pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan akuntansi sehingga dapat ditentukan tindakan apa yang perlu diambil sekarang. Bila tujuan belum ada, maka peramalan usaha dapat membantu di dalam penentuan tujuan itu sendiri.
Dengan menilai kekuatan dan kelemahan, baik di aspek operasional maupun manajerial, di dalam menghadapi lingkungan (lokal, provinsial, nasional, regional, internasional) baik itu bertalian dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial serta pertahanan dan keamanan, dapatlah ditentukan kesempatan berusaha (erat bertalian dengan kekuatan) dan hambatan/ancaman (erat bertalian dengan kelemahan), sehingga dapat diestimasikan berdasar ramalan, yaitu tujuan yang akan dicapai.
Tujuan yang akan dicapai ini merupakan soal atau masalah yang harus diselesaikan. Untuk itu perlu digariskan strategi, kebijaksanaan dan taktik pencapaian tujuan baik parsial (pemasaran, dan lain-lain) maupun total/sistem keseluruhan. Ini semua merupakan usaha perencanaan strategik. Dengan demikian peramalan usaha adalah bagian dari perencanaan.
Pada hakikatnya apa yang disebut pada butir 1, 2, 3, dan 4 di depan merupakan proses pendekatan suatu badan usaha sebagai sistem keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 1.3. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa makin kuat suatu badan usaha, makin relatif mudah dilakukan peramalan usaha.
ada gambar
Kegiatan Belajar 2
Lingkungan Badan Usaha
Badan usaha yang melakukan kegiatan operasional dan manajerial di dalam mencapai tujuan-tujuan menghadapi lingkungan luar tertentu yang sifatnya dinamis. Lingkungan ini pada satu pihak memberikan kemudahan-kemudahan bagi badan usaha, di lain pihak dapat menghambat jalannya badan usaha.
Lingkungan badan usaha terdiri atas lingkungan ideologi, politik, ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan baik lokal, provinsial, nasional, regional dan internasional.
Kedinamisan lingkungan perlu dimanfaatkan oleh badan usaha. Bagaimanapun juga lingkungan yang penuh dinamika ini perlu diperkirakan atau diramalkan kecenderungannya, sehingga badan usaha siap menghadapi perubahan yang terjadi.
Kegiatan Belajar 3
Identifikasi Kesempatan Serta Ancaman Terhadap Badan Usaha
Pengkajian terhadap kesempatan dan ancaman dilakukan sesudah (a) penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan badan usaha kala dilakukan pengkajian sistem badan usaha serta (b) usaha menatap lingkungan badan usaha.
Penentuan kesempatan berusaha biasanya dikaitkan dengan kekuatan badan usaha sedang penentuan ancaman terhadap badan usaha dikaitkan dengan kelemahan badan usaha.
Kesempatan muncul karena kemajuan teknologi dan penemuan pasar baru; ancaman timbul karena adanya pesaing atau persaingan.
Berbagai unsur mempengaruhi usaha mengidentifikasi kesempatan dan ancaman berusaha badan usaha. Unsur-unsur tersebut adalah: identifikasi dan analisis masalah, peramalan usaha, tujuan, kebijaksanaan yang diambil dan keberanian mengambil risiko.
Titik tolak semua kegiatan adalah produktivitas. Kesempatan dan ancaman berusaha berubah setiap waktu.
Kegiatan Belajar 4
Penentuan Tujuan, Strategi Kebijaksanaan dan Taktik Badan Usaha
Suatu badan usaha mengkaji kekuatan dan kelemahan diri, menatap lingkungan serta menentukan kesempatan dari ancaman sebelum menetapkan tujuan.
Oleh karena apa yang akan dicapai itu berada di waktu yang akan datang maka perlulah dilakukan peramalan terhadap kejadian di waktu yang akan datang (yang tak pasti dan penuh risiko), sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan tentang segala sesuatu dan dimasukkan dalam rencana.
Yang dimasukkan dalam rencana adalah tujuan yang akan dicapai, prioritas masalah yang harus ditangani, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang akan ditempuh.
Proses penentuan tujuan, penggarisan strategi, kebijaksanaan, dan taktik merupakan proses pemulihan. Disusul dengan proses implementasi atau pelaksanaan dan penilaian hasil.
Kegiatan Belajar 5
Peranan Peramalan Usaha di dalam Badan Usaha
Badan usaha menghadapi lingkungan di dalam menjalankan kegiatan operasional dan manajerial mencapai tujuan.
Lingkungan dan kegiatan operasional dan manajerial makin kompleks. Karena itu perlu bantuan peramalan usaha untuk menimbang faktor atau peristiwa yang terjadi di masa datang yang sifatnya tak pasti.
Putusan menjadi sangat penting demi suksesnya badan usaha sehingga perlu dukungan peramalan usaha.
Peramalan usaha itu bermacam-macam dan berada dalam suatu perbendaharaan teknik peramalan usaha.
Pemanfaatan teknik peramalan usaha harus disesuaikan dengan persyaratan dan kebutuhan serta perlu diukur ketepatannya dengan suatu kriterium ketepatan tertentu.

MODUL 2
TEKNIK-TEKNIK PERAMALAN USAHA
Kegiatan Belajar 1
Teknik Peramalan Usaha Kuantitatif
Metode peramalan usaha kuantitatif didasarkan pada data atau informasi yang dikuantifikasikan. Data atau informasi yang diperlukan disimpan dan dapat dimasukkan dalam sistem komputer yang ada.
Perbendaharaan metode peramalan usaha kuantitatif berisi cukup banyak metode peramalan. Pimpinan badan usaha dapat memanfaatkan metode yang paling tepat dengan bantuan komputer disesuaikan dengan data yang ada, pola serta hubungan yang diidentifikasi.
Kegiatan Belajar 2
Teknik Peramalan Usaha Teknologis
Teknik peramalan usaha teknologis mengidentifikasi faktor perubahan teknologi dan lingkungan di dalam jangka panjang. Teknik ini biasanya untuk menggambarkan situasi yang berubah karena perkembangan baru. Metodenya bisa bersifat eksploratif, eksploratif/ normatif, normatif dan prospektif.
Mereka yang memanfaatkan metode ini harus sadar bahwa memperpanjang cakrawala waktu mengandung risiko. Peramalan harus dilakukan secara bertahap.
Kegiatan Belajar 3
Teknik Peramalan Usaha (Berdasarkan) Kata Hati Nurani
Teknik peramalan usaha berdasar kata hati nurani paling banyak dilakukan karena mudah dan cepat. Pelaksanaannya perlu dilatarbelakangi oleh pengetahuan terhadap teknik peramalan usaha kuantitatif dan teknologis karena banyak kelemahannya.
Kelemahan pada teknik peramalan usaha berdasar kata hati nurani, ialah orang terlalu percaya pada diri sendiri, pendapat anggota kelompok peramal tidak satu dan informasi dan pemrosesannya terbatas.

MODUL 3
METODE RUNTUT WAKTU

Kegiatan Belajar 1
Metode Runtut Waktu Sederhana/Penghalusan
Metode runtut waktu sederhana/penghalusan merupakan metode yang paling mudah dalam perbendaharaan peramalan usaha.
Metode runtut waktu sederhana/penghalusan dibagi ke dalam metode rata-rata, baik bergerak 3 maupun 6 periode, dan seterusnya atau metode penghalusan eksponensial.
Metode rata-rata bergerak menggunakan timbangan yang sama bagi setiap data, sedang timbangan yang dipakai metode penghalusan eksponensial berbeda; untuk data yang baru dianggap lebih penting sehingga timbangan lebih besar.
Kegiatan Belajar 2
Metode Dekomposisi
Metode Dekomposisi mengidentifikasikan tiga komponen pola yang mensifati rangkaian peristiwa bisnis dan ekonomi, yaitu faktor "trend", siklus dan musiman.
"Trend" mencerminkan perilaku jangka panjang yang sifatnya meningkat, menurun atau tak berubah. Faktor siklus mencerminkan naik turunnya ekonomi atau industri, mulai dari nilai yang kecil, membesar, mengecil dan membesar lagi. Faktor musiman menunjukkan fluktuasi periodik yang berkepanjangan karena faktor-faktor tertentu.
Dengan demikian perlu analisis "trend", variasi siklus, dan variasi musiman. Faktor tak menentu merupakan sisanya. Apabila dirumuskan:

di mana:
X = data runtut raktu
T = nilai "trend"
S = faktor siklus
M = faktor musiman
E = kesalahan, residual.
Kegiatan Belajar 3
Metode Runtut Waktu Lanjutan
Metode runtut waktu lanjutan dipakai orang sesuai dengan setiap pola yang ada, tidak khusus untuk sub-pola tertentu saja.
Metode runtut waktu lanjutan ada bermacam-macam, antara lain metode otokorelasi, otoregresif, Box-Jenkins, Parzen dan model multivariat.


MODUL 4
METODE REGRESI

Kegiatan Belajar 1
Metode Regresi Sederhana
Metode regresi sederhana adalah metode pendekatan peramalan usaha kuantitatif yang menerangkan sebab-akibat beberapa variabel yang penting dan mempengaruhi dapat berubah.
Metode regresi dibagi dalam 2 kelompok:
1. metode regresi runtut waktu
2. metode regresi belah silang
Selanjutnya agar metode yang dipakai itu terpercaya perlu dilakukan tingkat kemuradan/pentingnya koefisien regresi dengan memperhatikan kesalahan standar koefisien, yaitu

Perlu pula dilihat apakah Y berada dekat dengan Y dengan menggunakan rumus kesalahan standar peramalan.

sehingga Y = a + bXO dengan XO diketahui dan ternyata Y berada pada Y 2 SEf, maka persamaan regresi mencerminkan keadaan senyatanya dan dapat diterima.
Akhirnya perlu dikaji seberapa kuat hubungan antara variabel tak bebas (Y) dengan variabel bebas (X) yang mempengaruhinya. Ini dapat dilihat dengan koefisien korelasi,

Selanjutnya r2 (koefisien determinasi) menunjukkan persentase variasi dari rata-rata Y diterangkan oleh garis regresi, atau bahwa perubahan Y memang sebagian besar karena perubahan X.

Kemuradan variasi ini dicerminkan dari uji

Kegiatan Belajar 2
Metode Regresi Ganda
Metode regresi ganda membantu para pimpinan badan usaha untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas (lebih dari satu) pada variabel tak bebas.
Metode kuadrat terkecil dapat dipakai untuk menentukan parameter konstanta a, koefisien regresi b1, b2, ... bn.
Uji kemuradan estimasi parameter didasarkan pada uji-t; uji kemuradan regresi didasarkan pada uji-F.
Kegiatan Belajar 3
Model Ekonometrika
Ekonometrika adalah cabang ilmu ekonomi yang memanfaatkan matematika dan statistika untuk menganalisis peristiwa ekonomi sehingga dapat digunakan untuk peramalan usaha.
Studi ekonometrika mengambil langkah: formulasi matematis teori ekonomi, penciptaan hipotesis peristiwa ekonomi, kelembagaan dan teknologi, permodelan yang diukur statistik dan diuji, pengumpulan data, estimasi statistik dan pengambilan kesimpulan statistik yang mengaitkan teori ekonomi dengan analisis empirik.
Bagaimanapun setiap pengamatan tidak akan selalu b; jatuh tepat pada suatu garis. Karena itu perlu dimasukkan variabel gangguan/kesalahan U pada persamaan garis regresi Y = a + bX sehingga berubah menjadi Y = a + bX + U.
Anggapan dasar statistik yang perlu diperhatikan dalam model linier pada metode ekonometrika ialah:
1. E(Ui) = 0 untuk i = 1, 2, . ,n.
2. V(U:) = E(U: - EU)2, = E (Ui)2 = 2 untuk i = 1, 2, ., n.
3. E (U:Uj) = 0 untuk i j, i, j = 1, 2, .... , n.
4. E (X:Ui) = 0 untuk i = 1, 2, . , n.
Apabila anggapan ini disimpangi muncul masalah heteroskedastisitas, otokorelasi, variabel kesalahan, muncul tikolinearitas, dan lain-lain yang perlu diperbaiki terlebih dahulu agar estimasi tidak "bias" sehingga peramalan usaha dapat diandalkan.

MODUL 5
METODE PEMANTAUAN SERTA KEBUTUHAN DATA, KOMPUTER DAN PEMILIHAN METODE KUANTITATIF YANG TEPAT
Kegiatan Belajar 1
Metode Pemantauan Otomatis Kuantitatif
Metode pemantauan berguna karena dapat dimanfaatkan untuk melihat secara dini perubahan pola/hubungan.
Metode pemantauan otomatis kuantitatif menentukan pola/hubungan yang telah berubah dengan berdasar tanda penelusuran.
Kegiatan Belajar 2
Metode Pemantauan Kata Hati Nurani
Pemantauan kata hati nurani merupakan pemantauan siklus "trend".
Pemantauan siklus "trend" perlu karena keacakan tak begitu penting pada jangka panjang sedang faktor musim juga dapat dipisah agar dapat diketahui pola "trend" siklus.
Demikian data baru masuk, "trend" dapat disesuaikan.
Kegiatan Belajar 3
Kebutuhan Data, Komputer dan Pemilihan Metode Kuantitatif yang Tepat
Proses peramalan usaha melalui fase disain, spesifikasi dan evaluasi.
Komputer dapat membantu didalam penyimpanan, memproses, dan memperbaharui data.
Komputer dapat membantu memilih teknik/metode peramalan usaha yang terbaik.

MODUL 6
METODE PERAMALAN USAHA TEKNOLOGIS/KUALITATIF

Kegiatan Belajar 1
Metode Peramalan Usaha Teknologis Eksploratif
Metode peramalan usaha teknologis eksploratif itu berdasar pada pengetahuan dan penilaian situasi masa lalu dan berusaha meramalkan situasi masa datang.
Metode teknologis eksploratif dibagi lagi ke dalam berbagai metode yang masih jarang dipakai orang kecuali metode Delphi.
Kegiatan Belajar 2
Metode Peramalan Usaha Teknologis Normatif
Metode peramalan usaha teknologis normatif memprediksi masa yang akan datang berdasarkan tujuan dan harapan lembaga dan masyarakat.
Metode ini dibagai ke dalam metode pohon berhubungan, analisis sistem dan prospektif.
Kegiatan Belajar 3
Penilaian Terhadap Metode Peramalan Usaha Teknologis/Kualitatif
Metode peramalan teknologis merupakan metode yang dapat menjadi pelengkap metode peramalan kuantitatif.
Metode ini kaya akan berbagai teknik/cara peramalan.
Metode ini bagaimanapun juga tak dapat terlepas dari penilaian tentang kesahihannya setiap waktu.

MODUL 7
METODE PERAMALAN USAHA KATA HATI NURANI ATAU INTUITIF

Kegiatan Belajar 1
Metode Peramalan Usaha Intuitif Mikro
Metode peramalan usaha intuitif merupakan pelengkap metode peramalan usaha kuantitatif dan kualitatif.
Metode peramalan usaha intuitif mikro dibagi ke dalam
a. metode intuisi perorangan dan
b. metode intuisi kelompok.
Metode intuisi perorangan dibagi lagi ke dalam
a. metode intuisi individu dan
b. metode putusan sifat ganda.
Metode intuisi kelompok dibagi ke dalam
a. metode komite,
b. metode estimasi para penjual, dan
c. metode yuri pendapat eksekutif.
Kegiatan Belajar 2
Metode Peramalan Usaha Intuitif Makro
Metode peramalan usaha intuitif makro merupakan bagian metode peramalan usaha intuitif yang didasarkan pada agregasi informasi banyak orang.
Metode peramalan usaha intuitif makro dibagi ke dalam metode survei antisipasi dan metode penelitian pasar.
Kegiatan Belajar 3
Penilaian Terhadap Metode Peramalan Intuitif
Suatu kenyataan bahwa metode peramalan usaha intuitif dilakukan orang. Agar supaya orang berhasil menjalankan metode peramalan usaha intuitif dia harus mengikuti langkah:
1. mengumpulkan data yang penting dan perlu,
2. menganalisis data untuk menentukan dampak pada barang yang diproyeksikan; dan
3. mengintegrasi dampak tersebut dengan rencana dan putusan.
Selain itu orang perlu menetralkan diri dari kepercayaan berlebih pada diri sendiri/ kelompok, memperoleh informasi yang objektif, dan menggunakan metode lain untuk melengkapi.

MODUL 8
PENERAPAN METODE PERAMALAN USAHA PADA BERBAGAI SEKTOR PEREKONOMIAN

Kegiatan Belajar 1
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Pertanian
Untuk melihat pertumbuhan atau perkembangan sektor/subsektor pertanian perlu ditelaah faktor-faktor apa yang terlihat di dalamnya. Tahap pertama adalah mengkaji pertumbuhan alamiah. Tahap kedua mengidentifikasi faktor penyebabnya.
Terhadap perbendaharaan metode peramalan untuk mengkaji situasi masa datang berbagai aspek yang ada dalam sektor/subsektor pertanian ini sehingga badan usaha yang berada di dalam sektor/subsektor dapat menggariskan tujuan, strategi, kebijaksanaan dan taktik mengikuti perkembangan dalam sektor/subsektornya.
Kegiatan Belajar 2
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Pertambangan dan Energi
Penerapan metode peramalan, usaha pada sektor pertambangan energi meliputi aspek-aspek produksi, konsumsi, ekspor, impor, biaya, penawaran dan permintaan.
Kebutuhan akan bahan tambang naik turun, namun kebutuhan akan energi meningkat terus.
Peramalan situasi pertambangan dan energi merupakan keharusan agar dapat dipersiapkan rencana jangka pendek maupun jangka panjang.
Kegiatan Belajar 3
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Industri
Sektor industri dibagi ke dalam subsektor industri dasar logam dan mesin; subsektor aneka industri; dan industri kecil.
Metode peramalan usaha yang biasa diterapkan di dalam sektor industri adalah metode runtut waktu, regresi, masukan-keluaran dan simulasi
Kegiatan Belajar 4
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Jasa
Sektor jasa merupakan sektor perekonomian yang terakhir dan memegang peranan cukup penting dalam penentuan Produk Domestik Bruto suatu negara.
Sektor jasa terdiri atas subsektor listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan lainnya, sewa rumah, pemerintahan, dan jasa-jasa lain.
Metode peramalan yang dapat diterapkan meliputi metode pertumbuhan alami, metode regresi, dan persamaan simultan.

MODUL 9
METODE PERAMALAN USAHA UNTUK BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Penerapan Metode Peramalan Pada Kegiatan Operasional Badan Usaha
Peramalan usaha merupakan ujung tombak perencanaan bagian-bagian dalam suatu badan usaha. Peramalan harus dipertimbangkan ketepatan dan biayanya.
Bagaimanapun juga badan usaha yang mengadakan peramalan usaha lebih berhasil dibandingkan yang tidak. Manajemen yang menghayati peramalan usaha dengan baik akan lebih tanggap daripada yang tidak.
Peramalan usaha di bagian pemasaran bertalian dengan penjualan; peramalan usaha di bagian produksi bertalian dengan perencanaan produksi (biasanya bertalian dengan peramalan penjualan); peramalan usaha di bagian personalia bertalian dengan perencanaan kebutuhan akan tenaga kerja, dan peramalan usaha di bagian keuangan bertalian dengan perencanaan kebutuhan akan modal kerja dan aktiva tetap serta dana.
Kegiatan Belajar 2
Peramalan Usaha Pada Masa Depan
Dibuktikan bahwa dengan meningkatnya kebutuhan akan peramalan usaha, metode peramalan usaha berkembang sepanjang waktu.
Berbagai faktor mendukung perkembangan metode peramalan usaha baik sekarang maupun di waktu yang akan datang:
a. sumber daya yang tersedia;
b. sikap manajer, lingkungan badan usaha dan situasi yang menantang;
Kegiatan Belajar 3
Peranan Manajemen Masa Depan
Manajemen masa depan harus menghayati situasi serta syarat keberhasilan pengambilan keputusan, harus berminat terhadap perbaikan proses pengambilan keputusan, serta harus menghayati teknik peramalan usaha dan menghargai nilainya.
Untuk itu manajer masa depan harus berpengetahuan lengkap tentang fungsi operasional dan manajerialnya, mengkaji kekuatan dan kelemahannya, menghayati lingkungan, serta mampu menelaah kesempatan dan hambatan yang mungkin timbul. Selain itu manajer harus melengkapi diri dengan pengetahuan ekonomi makro dan mikro
Sumber : www.ut.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar