Entri Populer

Entri Populer

Kamis, 19 November 2009

EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis

Deskripsi Matakuliah :
EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
Sri Handaru Yuliati


Harga Buku : Rp. 64.500,- (disertai multimedia)
3 SKS - Modul 1-9 / Edisi 1
ISBN : 9796895692
DDC22 : 658.152
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2002

Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang membekali saudara dengan keahlian menganalisis kelayakan suatu rencana usaha atau proyek berdasarkan aspek-aspek pemasaran, teknikal, keuangan, ekonomi, sosial, dampak lingkungan, manajemen dan hukum.

pembelian_online:
http://ebook.ut.ac.id/product_info.php?cPath=21_33&products_id=152

Tinjauan Mata Kuliah
Mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis (EKMA4311) adalah mata kuliah yang membekali Anda dengan keahlian menganalisis kelayakan suatu rencana usaha atau proyek berdasarkan aspek-aspek pemasaran, teknikal, keuangan, ekonomi, sosial, dampak lingkungan, manajemen, dan hukum. Kemampuan dasar yang setidaknya Anda miliki sebelum mempelajari mata kuliah ini hendaknya Anda peroleh dari mata kuliah: Manajemen Keuangan (EKMA4213), Manajemen Sumber Daya Manusia (EKMA4214), Manajemen Operasi (EKMA4215), dan Manajemen Pemasaran (EKMA4216).
Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan Anda mampu menganalisis rencana suatu usaha atau proyek berdasarkan aspek-aspek kelayakan suatu bisnis. Selanjutnya, lebih rinci sesuai dengan urutan Modul 1 hingga Modul 9 Anda diharapkan mampu untuk berikut ini.
• Modul 1, menjelaskan latar belakang, ruang lingkup dan manfaat dilakukannya studi kelayakan.
• Modul 2, menjelaskan teknik-teknik untuk melakukan analisis dan penilaian aspek pasar.
• Modul 3, menjelaskan konsep-konsep dan menggunakan teknik-teknik yang dipelajari untuk melakukan analisis dan penilaian aspek teknikal.
• Modul 4, menjelaskan cara menyusun dan menilai proyeksi-proyeksi keuangan proyek, menggunakan metode penilaian investasi untuk menilai kelayakan keuangan proyek, dan melakukan analisis risiko proyek.
• Modul 5, analisis dan penilaian aspek ekonomi nasional dan manfaat sosial dari rencana investasi usaha.
• Modul 6, menjelaskan konsep dan perlunya dilakukan serta langkah-langkah penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
• Modul 7, menjelaskan pentingnya dilakukan penilaian aspek manajemen dan menjelaskan apa saja yang harus dianalisis dalam analisis aspek manajemen dalam studi kelayakan.
• Modul 8, menjelaskan pentingnya dilakukan penilaian aspek hukum dan menjelaskan apa saja yang harus dianalisis dalam analisis aspek hukum dalam studi kelayakan.
• Modul 9, menjelaskan berbagai sumber pembiayaan rencana investasi atau proyek dan mampu menyusun suatu laporan studi kelayakan yang sistematis.
Rangkuman Mata Kuliah

MODUL 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS

Kegiatan Belajar 1
Pengertian Studi Kelayakan Perusahaan
Studi kelayakan merupakan penilaian yang menyeluruh untuk keberhasilan suatu proyek. Keberhasilan proyek memiliki pengertian yang berbeda antara pihak yang berorientasi laba dan pihak yang berorientasi nonlaba semata. Studi kelayakan ditujukan untuk mencapai keberhasilan dalam industrialisasi. Industrialisasi memiliki manfaat yang dapat diambil oleh suatu negara. Sebaliknya, industrialisasi bisa gagal karena kesalahan yang dilakukan oleh negara yang bersangkutan. Studi kelayakan proyek harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam industrialisasi suatu negara. Jadi, tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar dalam kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Kegiatan Belajar 2
Kaitan Studi Kelayakan Perusahaan dengan Manajemen dan Ketidakpastian
Studi kelayakan perusahaan sangat penting artinya bagi manajemen. Hal ini disebabkan oleh fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya, yaitu sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengadaan staf, pengarahan dan pengawasan. Kelima fungsi tersebut selalu ada dalam proses manajemen yang dijalankan oleh manajer untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasinya.
Studi kelayakan adalah merupakan salah satu bentuk peramalan yang menghadapi ketidakpastian. Sekalipun sudah memperhitungkan berbagai risiko, namun perusahaan tetap harus waspada dan tidak menganggap studi kelayakan sebagai sesuatu yang mutlak akan
Kegiatan Belajar 3
Penilaian bagi Usaha Pencari Laba dan Bukan Pencari Laba
Pada prinsipnya melakukan studi kelayakan dimaksudkan untuk menghindari dilaksanakannya proyek-proyek baik yang bertujuan mencari laba maupun bukan pencari laba yang tidak memberikan keuntungan dan manfaat. Hal tersebut perlu dipertimbangkan mengingat keterbatasan sumber-sumber yang digunakan bagi pelaksanaan proyek.
Usaha pencari laba dan usaha bukan pencari laba memiliki perbedaan tekanan dalam penilaian proyeknya masing-masing. Usaha pencari laba biasanya ditangani swasta, memiliki tekanan pada besarnya keuntungan yang diperoleh oleh proyek yang bersangkutan di masa yang akan datang. Sebaliknya, usaha bukan pencari laba memiliki penilaian pada besarnya manfaat yang akan diperoleh masyarakat di masa yang akan datang.
Kegiatan Belajar 4
Manfaat Studi Kelayakan bagi Pihak-pihak yang Berkepentingan
Penilaian proyek oleh lembaga atau perseorangan, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan ternyata memiliki tujuan dan alasan yang berbeda-beda. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini bisa dikelompokkan dalam investor, kreditor, dan pemerintah.
Pada prinsipnya tujuan ketiga pihak tersebut di dalam menilai proyek adalah untuk membantu pengambilan keputusan agar tidak terjadi kesalahan di dalam pengambilan keputusan mereka. Keputusan yang harus mereka ambil adalah menyangkut masalah penanaman dana yang berupa modal sendiri, pinjaman atau utang, atau mengadakan keputusan joint ventures.
Kegiatan Belajar 5
Kriteria Keputusan
Dalam penilaian proyek sehubungan dengan pengambilan keputusan apakah suatu proyek akan dilaksanakan atau tidak, terdapat beberapa kriteria keputusan. Pada dasarnya kriteria keputusan tersebut terdiri atas dua pendekatan, yaitu pendekatan faktor-faktor dalam proyek secara individual dan pendekatan nilai proyek secara keseluruhan. Dalam praktiknya, kriteria profitabilitas komersial lebih dikenal dibandingkan kriteria-kriteria lain karena prosedur perhitungannya yang mudah dan jelas serta sudah dikenal oleh masyarakat. Walaupun kriteria profitabilitas ekonomi nasional kurang begitu dikenal, tetapi dalam kaitannya dengan penilaian sumbangan proyek terhadap perekonomian nasional, kriteria ini lebih mewakili dibandingkan dengan kriteria profitabilitas komersial karena memasukkan faktor-faktor lain yang sering tidak diperhitungkan dalam perhitungan profitabilitas komersial. Untuk proyek-proyek besar terutama yang dilakukan oleh pemerintah umumnya kriteria penilaiannya tidak lagi didasarkan semata-mata atas profitabilitas komersial melainkan dengan menggunakan kriteria yang lebih luas, yaitu profitabilitas ekonomi nasional.

MODUL 2
PENILAIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Kegiatan Belajar 1
Mencari dan Memilih Gagasan Proyek
1. Pengembangan gagasan proyek yang favorable sangat diperlukan bagi keberhasilan proyek yang akan dilaksanakan dan merupakan langkah awal di dalam setiap melaksanakan studi kelayakan proyek.
2. Jenis produk yang akan ditawarkan oleh proyek nantinya dapat ditujukan untuk tiga kepentingan:
1. produk untuk memenuhi kebutuhan yang belum ada;
2. produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sudah ada;
3. produk yang dapat menggantikan produk yang sudah ada karena adanya beberapa kelebihan.
3. Untuk menemukan gagasan dapat dilakukan dengan mencari kebutuhan, kemudian untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan tersebut atau dengan cara mendapatkan gagasan produk dan menciptakan permintaan atas produk yang dibuat tersebut.
4. Di dalam mencari kebutuhan untuk melihat adanya kesempatan usaha dapat ditempuh dengan cara:
• studi yang sudah ada;
• analisis kebutuhan input-output industri;
• analisis pertumbuhan penduduk dan demografi penduduk;
• studi rencana pengembangan wilayah;
• analisis perubahan sosial;
• studi dampak undang-undang baru.
5. Untuk mendapatkan gagasan produk demi melihat adanya peluang usaha dapat dilakukan melalui:
• meneliti material lokal dan sumber daya lainnya;
• mempelajari substitusi impor;
• studi lokal skill dan implikasi teknologi baru;
• menggunakan daftar industri;
• penerbitan berbagai penemuan baru.
6. Ada empat persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gagasan produk yang sehat, yaitu:
• pasar saat ini;
• pertumbuhan pasar potensial;
• competitive cost;
• risiko yang rendah.
7. nformasi yang harus diperhatikan yang berkaitan dengan pasar yang sudah ada adalah:
• besar kecilnya pasar;
• hubungan produk dengan kebutuhan;
• hubungan kualitas dengan harga;
• tersedianya sistem pemasaran;
• kemungkinan ekspor.
8. Informasi tentang pasar potensial sangat menentukan bagi keberhasilan proyek, informasi tersebut mencakup:
• pertumbuhan pasar potensial;
• pertumbuhan permintaan;
• pertumbuhan pendapatan konsumen;
• munculnya produk baru;
• kecenderungan sosial, politik dan ekonomis.
9. Studi kelayakan pendahuluan diperlukan untuk menghemat biaya, karena dengan demikian akan dapat dieliminasi gagasan-gagasan proyek yang hanya memiliki kemungkinan kecil untuk dilaksanakan dan kemudian dilakukan studi lebih lanjut terhadap gagasan yang mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dilaksanakan.
10. Hal-hal yang harus dicantumkan dalam studi kelayakan pendahuluan suatu proyek meliputi:
• gambaran produk;
• gambaran pasar (market description);
• persyaratan teknologi;
• faktor-faktor produksi utama;
• estimasi biaya operasi dan investasi;
• estimasi keuntungan dan aliran kas;
• data lain sebagai pelengkap yang diperlukan.
Kegiatan Belajar 2
Pengertian Analisis Pasar dan Pemasaran (dalam Studi Kelayakan Perusahaan)
Pelaksanaan analisis pasar penting karena suatu proyek tidak akan berhasil di kemudian hari tanpa adanya permintaan produk tersebut. Analisis pasar berfungsi untuk mencari gagasan proyek dan menilai kelayakan proyek dari aspek pasarnya.
Analisis pasar mencakup analisis kualitatif dan kuantitatif yang pada umumnya meliputi deskripsi pasar; analisis permintaan masa lalu, sekarang dan akan datang; analisis penawaran barang masa lalu, sekarang dan masa datang; perkiraan pangsa pasar; kondisi persaingan dan program atau strategi pemasaran yang akan dilakukan.
Tahap-tahap yang perlu dilakukan, antara lain menentukan tujuan studi, mengadakan studi informal dan studi formal yang mencakup pengumpulan data sekunder dan atau data primer, meneliti karakteristik permintaan saat ini, memperkirakan permintaan masa mendatang, merencanakan strategi pemasaran, dan menilai kelayakan proyek dari aspek pasarnya.
Kegiatan Belajar 3
Menghitung Pasar Sekarang dan Pasar yang akan Datang
Salah satu hal yang paling penting dalam melakukan analisis pasar dan pemasaran adalah mengukur dan meramalkan permintaan pasar. Pasar terdiri atas sekelompok konsumen potensial dan konsumen riil dari suatu penawaran.
Prosedur yang bisa diikuti dalam mengadakan pengukuran dan peramalan pasar adalah pertama, mengadakan analisis ekonomi secara global, kedua, melakukan analisis industri, ketiga, mengukur dan meramalkan permintaan proyek, dan terakhir, mengadakan pengawasan peramalan.
Pengukuran permintaan sekarang dilakukan untuk memprediksi permintaan yang akan datang yang terdiri atas pengukuran pasar potensial dan pangsa pasar.
Peramalan permintaan dilakukan dengan teknik-teknik peramalan kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif mencakup judgment forecast, dan beberapa teknik survei lain, sedangkan teknik peramalan kuantitatif lebih dikenal dengan metode statistik yang terdiri atas analisis runtut waktu dan analisis regresi-korelasi.
Setelah mengadakan peramalan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan tertentu, perusahaan perlu mengadakan pengawasan peramalan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui telah sesuai tidaknya teknik peramalan yang digunakan. Jika belum sesuai dapat digantikan dengan teknik lain atau disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Tahap akhir adalah diadakannya analisis pesaing terutama dalam kaitannya dengan peramalan penjualan proyek dan penyusunan strategi pemasaran.
Kegiatan Belajar 4
Strategi Pemasaran
Usaha-usaha memasarkan produk proyek diperlukan agar proyeksi penjualan yang telah ditentukan (target penjualan) di dalam laporan studi kelayakan dapat tercapai. Usaha pemasaran tersebut diwujudkan dalam strategi pemasaran untuk selanjutnya disusun suatu program pemasaran. Strategi pemasaran meliputi pengambilan keputusan atas rencana pengeluaran atau biaya pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi biaya pemasaran. Untuk melaksanakan strategi pemasaran maka perlu disusun suatu program pemasaran yang mencakup kebijakan produk, harga, saluran distribusi dan promosi.
Kebijakan produk meliputi kualitas produk, pembungkusan, pemberian merek, dan pelayanan. Sedangkan kebijakan harga mencakup penentuan harga pada berbagai tahap dalam distribusi, potongan, pembayaran kredit, yang berkaitan dengan penentuan harga untuk proyek baru.
Kebijakan saluran distribusi merupakan berbagai usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka penyediaan produk untuk memudahkan konsumen menjangkau dan mendapatkan produk yang diinginkan. Kebijakan promosi merupakan usaha perusahaan untuk memberi informasi tentang produknya kepada konsumen dan mempengaruhi mereka agar membeli produk.

MODUL 3
PENILAIAN ASPEK TEKNIKAL
Kegiatan Belajar 1
Analisis Kebutuhan Teknikal Proyek
Analisis teknikal selain mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan teknikal proyek juga menilai kelayakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut pada berbagai alternatif lokasi.
Analisis teknikal perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi kegagalan proyek baik kegagalan jangka pendek, yaitu menyangkut masalah keuangan maupun kegagalan jangka panjang, yaitu menyangkut investasi tersebut secara keseluruhan.
Tidak ada ukuran baku dalam menilai kelayakan teknikal, tetapi membandingkan dan menggunakan pengalaman proyek lain yang sejenis merupakan hal yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan teknikal.
Untuk membuat analisis teknikal yang baik diperlukan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Informasi tersebut berupa informasi produk, informasi pasar, informasi bahan baku.
Kegiatan Belajar 2
Tahapan Analisis Kelayakan Teknikal
Dalam analisis teknikal, terdapat proses eliminasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan alternatif teknikal yang tidak sesuai dengan kondisi-kondisi intern maupun ekstern. Kondisi intern dalam hal ini adalah kondisi perusahaan yang bersangkutan dan kondisi ekstern adalah kondisi di luar perusahaan, misalnya peraturan pemerintah dan undang-undang.
Persyaratan-persyaratan teknikal dalam setiap tahap dalam proses eliminasi perlu dipenuhi sehingga alternatif-alternatif yang tidak sesuai dengan persyaratan yang diharapkan atau direncanakan, sebaiknya dihilangkan sebagai elemen di dalam proyek. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pengambilan keputusan yang salah mengenai proyek sedini mungkin. Pengambilan keputusan yang salah bisa mengakibatkan kegagalan proyek di dalam pelaksanaannya.
Persyaratan pertama yang perlu dipenuhi adalah berkenaan dengan pemilihan teknologi yang akan digunakan di dalam proyek. Persyaratan kedua melihat kemungkinan proyek menyimpang dari peraturan pemerintah atau undang-undang yang berlaku atau tidak. Persyaratan selanjutnya adalah menyangkut biaya produksi dan biaya alternatif teknikal lain dan perlu tidaknya dilakukan penelitian dan tes teknikal melalui laboratorium atau yang sejenis dan perlu tidaknya melakukan studi teknikal lebih lanjut.
Kegiatan Belajar 3
Penilaian terhadap Elemen-elemen Teknikal Proyek
Terdapat banyak elemen teknikal yang perlu dinilai dalam analisis teknikal suatu studi kelayakan perusahaan. Penilaian tersebut perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memperkenalkan biaya produksi proyek. Elemen pertama adalah persediaan bahan baku, barang dalam proses maupun barang jadi. Selain itu, skedul produksi dan proses produksi perlu pula dilakukan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan proses produksi ini penting karena akan berpengaruh terhadap perencanaan mesin dan peralatan, kebutuhan ruangan dan peletakannya, peralatan pengangkutan bahan dan kebutuhan tenaga kerja. Semua elemen tersebut akan mempengaruhi luas dan bentuk bangunan proyek dan letak lokasi yang akan dipilih meskipun masih ada faktor lain yang mempengaruhi pemilihan lokasi. Misalnya, letak sumber bahan baku, letak pasar, letak sumber tenaga kerja, peraturan pemerintah setempat, sumber air, bahan bakar, dan tenaga pembangkit listrik serta, faktor lainnya.
Penilaian elemen-elemen tersebut di atas dilakukan dengan menilai berbagai alternatif. Alternatif yang memiliki nilai ekonomis tertinggi dalam arti memiliki biaya terendah dengan alternatif yang dipilih.

MODUL 4
PENILAIAN ASPEK KEUANGAN

Kegiatan Belajar 1
Membuat Laporan Keuangan dan Menghitung Aliran Kas
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah (1) pemilik perusahaan, (2) pemimpin perusahaan, (3) kreditor dan calon kreditor, (4) para investor, dan (5) pemerintah, yang masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan sudut pandang yang berbeda.
Suatu rencana penjualan harus didasarkan atas proyeksi pemasaran atau secara khusus, analisis aspek pemasaran. Banyak metode proyeksi (forecasting) untuk meramalkan penjualan di masa-masa mendatang.
Kegiatan Belajar 2
Konsep Nilai Waktu Uang dan Metode-metode Penilaian Investasi
Terdapat beberapa metode penilaian investasi yang dapat dipergunakan. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, dalam penggunaannya, semua metode tersebut saling melengkapi.
Secara teoretis, metode yang paling baik adalah net present value karena selain mudah, metode ini juga mempunyai asumsi yang lebih realistis dibandingkan dengan metode yang lain.
Apabila investasi sebagian dibiayai dengan utang atau modal asing maka dalam memperkirakan aliran kas masuk bersih harus disesuaikan dengan bunga setelah pajak. Hal ini untuk menghindari perhitungan ganda (double counting).
Bagi para investor, kas yang benar-benar ada atau akan diterima lebih relevan daripada laba seperti yang dilaporkan oleh bagian akuntansi. Oleh karena dengan kas, kewajiban finansial dapat terpenuhi.
Kegiatan Belajar 3
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah teknik yang digunakan untuk menentukan dampak perubahan dari variabel-variabel tertentu, seperti harga produk, biaya bahan baku, dan biaya operasional keseluruhan. Analisis ini mencakup penentuan kemungkinan-kemungkinan perubahan dari variabel tersebut dan perhitungan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap profitabilitas proyek. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil (outcome). Analisis ini berguna untuk menentukan konsekuensi dari perubahan variabel yang diukur dalam persentase. Berbagai metode digunakan untuk menganalisis sensitivitas, antara lain metode impas (break even analysis) model sederhana Maxim and Cook (1972) dan model aliran kas diskontoan (discounted cash flow model).

MODUL 5
PENILAIAN ASPEK EKONOMI NASIONAL DAN MANFAAT SOSIAL

Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi dan Analisis Keuangan
Analisis ekonomi (economic analysis) adalah analisis yang memperhatikan manfaat dan pengorbanan yang ditanggung semua pihak dalam perekonomian. Sebaliknya, analisis keuangan (financial analysis) hanya memperhatikan manfaat dan pengorbanan yang diterima oleh perusahaan saja. Analisis ekonomi perlu dilakukan karena adanya ketidaksempurnaan pasar, adanya proyek dan subsidi dan berlakunya konsep consumers surplus dan procedurs surplus. Di dalam analisis ekonomi termasuk pula analisis biaya dan manfaat sosial yang memperhatikan masalah eksternalitas, pendistribusian penghasilan, peningkatan saving yang menunjang investasi, dan pembagian merit wants.
Kegiatan Belajar 2
Penilaian Manfaat Proyek bagi Ekonomi Nasional
Pada kegiatan belajar ini Anda telah mempelajari sejauh mana suatu proyek bernilai atau bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Rasionalisasi diadakannya analisis dan penilaian aspek kemanfaatan proyek bagi ekonomi nasional tersebut adalah untuk memilih proyek yang memanfaatkan sumber-sumber ekonomi nasional terbesar dan menghindari proyek-proyek yang secara nasional tidak bermanfaat.
Dengan mendasarkan pada analisis biaya dan manfaat (cost and benefit analysis), profitabilitas ekonomi nasional bisa dihitung. Analisis biaya manfaat proyek lebih menitikberatkan pada usaha memasukkan seluruh faktor yang ada pada proyek, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada beberapa faktor yang dianggap penting saja.
Aspek-aspek yang perlu dianalisis dalam analisis kemanfaatan ekonomi nasional ialah kemanfaatan proyek ditinjau dari Rencana Pembangunan Nasional. Nilai Tambah, distribusi Nilai Tambah, profitabilitas ekonomi nasional, kemanfaatan sosial, dan analisis biaya-manfaat.
Dalam melakukan analisis biaya-manfaat, perlu diadakan penyesuaian-penyesuaian harga pasar, atau lebih dikenal dengan istilah shadow prices, agar benar-benar mencerminkan nilai sosial dari proyek yang dinilai.

MODUL 6
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Kegiatan Belajar 1
Eksternalitas dan Hakikat AMDAL
Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan maka untuk setiap laporan studi kelayakan harus dilengkapi dengan AMDAL. Bahkan boleh dikatakan AMDAL merupakan studi kelayakan pendahuluan suatu rencana kegiatan yang memiliki dampak penting pada lingkungan hidup.
Kegiatan Belajar 2
Pelaksanaan AMDAL
Pihak yang berkepentingan langsung dengan AMDAL adalah pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Dalam pelaksanaannya pihak-pihak yang terlibat langsung dalam AMDAL adalah pengusaha, konsultan, instansi penanggung jawab, dan komisi penilai. AMDAL dimulai saat perencanaan usaha dimulai.
Jenis usaha yang wajib AMDAL adalah kegiatan-kegiatan berskala besar, kompleks dan berbatasan langsung atau bisa mempengaruhi fungsi kawasan sensitif sehingga berdampak penting.
Dokumen AMDAL terdiri atas KA-AMDAL, ANDAL, PKL, dan RPL. Keempatnya merupakan rangkaian hasil studi yang dilaksanakan secara berurutan.

MODUL 7
ANALISIS ASPEK MANAJEMEN
Kegiatan Belajar 1
Analisis Aspek Manajemen dalam Studi Kelayakan Bisnis
Analisis dan penilaian aspek manajemen tidak kalah pentingnya dengan aspek-aspek lainnya karena meskipun proyek dinilai sehat, tanpa manajemen yang efektif proyek tersebut tidak akan berhasil di masa yang akan datang.
Terdapat beberapa kemungkinan penyebab kegagalan manajemen, yaitu kegagalan memahami fungsi manajemen puncak, kegagalan memberikan tugas, wewenang tanggung jawab yang jelas kepada bawahan, kegagalan mendapatkan tenaga pemimpin yang berbakat, tidak ada pendelegasian, kurangnya kesadaran akan pentingnya profit dan biaya, kurangnya kesadaran penggunaan alat-alat akuntansi sebagai alat informasi manajemen, kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia dan kurangnya kesadaran akan pentingnya fungsi pemasaran.
Kegiatan Belajar 2
Manajemen Pembangunan Proyek
Manajemen pembangunan proyek merupakan proses untuk merencanakan penyiapan sarana fisik dan peralatan lunak lainnya agar proyek yang kita rencanakan tersebut bisa mulai beroperasi secara komersial tepat pada waktunya. Pelaksanaan pembangunan proyek tersebut bisa pihak yang mempunyai ide proyek itu, bisa juga diserahkan pada beberapa pihak lain. Siapa pun yang akan melaksanakan proyek tersebut, sponsor proyek perlu mengetahui kapan proyek itu akan mulai bisa beroperasi secara komersial. Beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk menyusun jadwal penyelesaian pembangunan tersebut adalah bagan Gantt, PERT, dan CPM.
Kegiatan Belajar 3
Manajemen Masa Komersial dan Penilaian Aspek Manajemen Manajemen dalam operasi membicarakan mengenai rencana pengelolaan proyek dalam operasi komersial nantinya. Hal-hal yang direncanakan dalam pengelolaan operasi proyek ialah:
• apa bentuk badan usaha yang sebaiknya dipergunakan;
• jenis-jenis pekerjaan apa saja yang diperlukan agar usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar;
• apa persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk bisa menjalankan pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan baik;
• bagaimana struktur organisasi yang akan dipergunakan;
• bagaimana memperoleh tenaga untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Penilaian aspek manajemen proyek oleh calon kreditor pada umumnya meliputi identitas sponsor proyek, keikutsertaan dalam proyek dan motivasinya, kualitas individu, hasil yang dicapai di masa lalu, kelayakan berkredit, dan kepantasan manajemen.

MODUL 8
ANALISIS ASPEK HUKUM

Kegiatan Belajar 1
Analisis Aspek Hukum
Analisis dan penilaian aspek yuridis meliputi seluruh aspek yang ada dalam suatu proyek. Dilihat dari segi yuridis, pelaksanaan proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan prestasi dan kontraprestasi. Prestasi adalah pemenuhan kewajiban oleh suatu pihak dan kontraprestasi merupakan pemenuhan kewajiban oleh pihak lain.
Ada beberapa hal yang perlu dianalisis, yaitu yang berkaitan dengan pelaksana proyek, proyek yang akan dilaksanakan, tempat kedudukan proyek yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan proyek, dan cara pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan proyek adalah individu (individu-individu) yang terlibat dalam pelaksanaan proyek atau lebih tepatnya adalah Sponsor Proyek.
Proyek yang akan dilaksanakan perlu diteliti sesuai tidaknya dengan yang tercantum dalam Anggaran Dasar masing-masing.
Tempat kedudukan proyek berkaitan dengan status tanah yang diperoleh sebagai tempat kedudukan proyek.
Waktu pelaksanaan proyek dapat diteliti dari izin yang diperoleh masih berlaku atau sudah tidak berlaku.
Cara pelaksanaan proyek dapat diketahui dari cara sponsor proyek mendapatkan tambahan modal, baik dari perorangan maupun dari Lembaga Keuangan Bank maupun NonBank. Khusus untuk cara perolehan dana dari Lembaga Keuangan baik Bank maupun NonBank, pihak lembaga keuangan perlu meletakkan dasar pengamanan yuridis. Pengamanan tersebut bersifat pencegahan dan penanggulangan. Cara pencegahan bisa dilakukan melalui persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam rangka perolehan pinjaman. Sedangkan cara penanggulangan bisa dilakukan dengan pengenaan jaminan dan asuransi barang yang dijaminkan dengan klausula bank yang bersangkutan.

MODUL 9
PENILAIAN USULAN PEMBIAYAAN PROYEK DAN PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN

Kegiatan Belajar 1
Sumber-sumber Dana Investasi
Dalam Kegiatan Belajar 1 ini dibicarakan tentang, bagaimana menghitung kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi. Baik investasi untuk aktiva tetap, juga investasi pada aktiva lancar (modal kerja). Perhitungan modal yang dibicarakan di sini adalah dengan menggunakan cara menghitung periode keterikatan dana dalam modal kerja. Meskipun demikian, kita melihat ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan kalau kita menggunakan cara tersebut dan ingin menafsirkan hasilnya.
Bagaimana cara kita membelanjai kebutuhan dana merupakan masalah yang menimbulkan banyak perdebatan dalam praktik, karena metode-metode dalam pembelanjaan ini bukan merupakan metode yang menggunakan pedoman yang normatif. Karena itu, "pedoman" yang banyak dipergunakan adalah yang memperhatikan faktor likuiditas dan rentabilitas. Tentu saja masalah ini baru timbul kalau kita bisa memilih sumber dana yang akan dipergunakan. Dalam praktik, mungkin kebebasan ini tidaklah seleluasa itu. Dengan demikian, kita perlu memperhatikan faktor keterbatasan ini.
Kegiatan Belajar 2
Penilaian Kelayakan bagi Investor dan Kreditor
Penilaian proyek oleh lembaga atau perseorangan, yaitu pihak-pihak yang berkepentingan ternyata memiliki tujuan dan alasan yang berbeda-beda. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini bisa dikelompokkan dalam investor, kreditor, dan pemerintah.
Pada prinsipnya tujuan ketiga pihak tersebut di dalam menilai proyek adalah untuk membantu pengambilan keputusan agar tidak terjadi kesalahan di dalam pengambilan keputusan mereka. Keputusan yang harus mereka ambil adalah menyangkut masalah penanaman dana yang berupa modal sendiri, pinjaman atau utang, atau mengadakan keputusan joint-ventures.
Kegiatan Belajar 3
Penyusunan Laporan Studi Kelayakan
Laporan studi kelayakan harus memenuhi persyaratan, seperti:
• komunikatif;
• didokumentasikan agar dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan;
• bersifat objektif dalam mengemukakan informasi;
• realistis dengan didasari data dan analisis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan syarat-syarat tersebut laporan harus mampu menarik minat calon investor dan kreditor untuk menyediakan dana serta pemerintah agar bersedia membantu dengan memberikan berbagai kemudahan-kemudahan. Laporan studi kelayakan harus mampu menunjukkan jaminan adanya keuntungan yang cukup dan prospek yang baik.
Meskipun belum ada bentuk yang standar mengenai laporan studi kelayakan proyek, namun beberapa contoh dalam modul ini kiranya dapat membantu Anda, hal-hal apa saja yang seharusnya disajikan dalam laporan studi kelayakan proyek.

Sumber :www.ut.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar