Entri Populer

Entri Populer

Rabu, 09 Desember 2009

KISAH UJIAN TAP

CATATAN UJIAN TAP
Dear All,
Berbagi pengalaman mengenai TAP kemarin 2009.2, saya juga ada "kejadian" atau pengalaman yang membuat saya "tak enak makan dan tak nyenyak tidur"...... .

Ceritanya
Sebagaimana dimaklumi bahwa untuk jurusan Pemerintahan terdiri dari 5 (lima) Mata Kuliah Pendukung TAP: Organisasi & Manajemen Pemerintahan, Kebijakan Pemerintahan, Sistem Pemerintahan Indonesia, Perubahan Sosial & Pembangunan dan Manajemen Pelayanan Umum.
Menjelang ujian TAP, kelima modul dari kelima MK tersebut telah saya pelajari termasuk pokok bahasan yang berkaitan dengan pentingnya konsep "Desenteralisasi" dalam kerangka otonomi di Indoensia.
Dari kelima modul tersebut, bahasan mengenai pentingnya "desentralisasi" tersebut dijelaskan dalam modul MK "Sistem Pemerintahan Indonesia" misalnya pandangan The Lian Gie ataupun tokoh lainnya. Termasuk yang paling membantu adalah pandangan penyusun modul (Siti Aisyah, dkk) yang secara explisit mengemukakan alasan/faktor-faktor pentingnya "desentralisasi" di negara kita terutama dilihat dari beberapa dimensi/aspek.
Dari kelima modul mata kuliah pendukung TAP tersebut diatas, sejauh yang saya pelajari tidak ada yang membahas mengenai pentingnya desentralisasi menurut pandangan Smith.
Masalah kemudian
Yang menjadi masalah kemudian ketika tiba "hari H" TAP, konsep pandangan desentralisasi yang menurut saya ada pada modul MK Pendukung TAP (seperti disebutkan diatas) tidak satupun yang ditanyakan (soal TAP), malah sebaliknya konsep pandangan Smith yang notabene tidak tercantum dalam modul MK pendukung TAP ditanyakan (sebagai soal TAP) - soal TAP No. # 5 -
Waktu mau mengerjakan TAP, rasanya saya masih terngiang konsep pandangan menurut Siti Aisyah dkk, mengenai konsep pentingnya Desentralisasi tersebut bagi negara kita oleh karena pandangan tersebut sangat ideal, jelas, padat dan komprehensive sehingga sangat relevant antara teori dan kenyataan. Tetapi, ketika melihat soal/pertanyaan tersebut (konsepsi Smith) sesaat fikiran saya goyah semua perasaan bercampur aduk karena konsepsi Smith itu tidak saya temukan dalam kelima modul MK pendukung TAP.
Do'a dan Harapan
Semua soal TAP telah selesai saya kerjakan - termasuk soal No. # 5 itu yang terus menggangu fikiran saya- rasanya saya ingin "mempertanggung-jawabkan" jawaban saya atas soal no. # 5 tersebut secara berhadapan langsung dengan para penilai, dan saya ingin menjelaskan:
1) Penyebab arah jawaban saya dalam TAP seperti itu,
2) Keterkaitan konsep teorities pendekatan eknominya "Adam SMITH" dengan konsep pentingnya desentralisasi bagi negara kita yang substansinya sangat relevant dengan padangan Siti Aisyah, dkk terutama salah-satunya dari dimensi/aspek perekonomian dan pembangunan (sebagaimana yang saya maksud dalam menjawab soal TAP # 5)
Kalaupun "pertangung-jawaban" secara langsung kepada para dosen/penilai itu tidak terjadi, tapi saya yakin dan percaya bahwa konsepsi Adam SMITH (pendekatan ekonomi) sangat erat kaitannya dengan pentingnya desentralisasi.
--o0o--
Duhai ibuku tercinta, maafkan anakmu yang dhoif ini kelulusanku adalah dambaanmu semasa hidup seperti juga dambaanku......, karena kini kau telah mendahului kami menghadap Yang Kuasa sebelum kau menyaksikan anakmu ini lulus dan diwisuda.... maafkanlah !, do'aku untuk mu wahai Ibu tercinta semoga kau bahagia disisiNya, aamiin...
Kiranya cukup sekian "berbagi pengalaman" TAP yang pernah saya alami, saya berdo'a kepada Allah swt semoga segala perjuangan kita senantiasa mendapat jalan dan ridho Allah swt, aamiin.

Salam,
Maju Terus & tetap semangat.
Rustandi ; email : ru5t4ndi@yahoo.com

Selasa, 08 Desember 2009

Pengenalan Universitas Terbuka

Mengenal Universitas Terbuka
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke 45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1984.
A. Tujuan Pendirian UT

UT didirikan dengan tujuan:
1. memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi;
2. memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi tatap muka;
3. mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan nyata pembangunan, yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.

B. Sistem Belajar Mengajar
UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/Internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, frekuensi mengikuti ujian, dan sebagainya. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).

C. Cara Belajar
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat di pelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui Internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan belajar berbantuan komputer dan program audio/ video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien. Kemampuan belajar tergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efisien, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.

D. Sistem Kredit Semester
Universitas Terbuka, seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan Sistem Kredit Semester untuk menetapkan beban studi mahasiswa tiap semester. Dalam Sistem Kredit Semester, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Setiap matakuliah diberi bobot 2-4 sks atau lebih. Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan satu jam untuk praktek, praktikum atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk menempuh matakuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester.

Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks). Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (di rumah, melalui kelompok belajar, dan tutorial)
Khusus untuk UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak (BMP). Satu modul terdiri atas 50-60 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 450-540 halaman tergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam. Sehingga untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu (450 s.d. 540) : (5 s.d. 6) = 90 jam. Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu maka waktu yang diperlukan untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks adalah 90 : 16 kurang lebih 6 jam per minggu. Misalnya mahasiswa mengambil 15 sks/semester maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 : 3 x 6 = 30 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari(1 minggu dihitung 6 hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkam mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.

E. Penyelenggaraan Pendidikan di UT
Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri/swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Pada setiap propinsi atau kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh – Universitas Terbuka (UPBJJ-UT). Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum, dan ujian.
Untuk memberikan layanan pendidikan secara optimal kepada mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Televisi Republik Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota, Atase Pendidikan KBRI, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, serta Indosat.
Universitas Terbuka juga bekerja sama dengan instansi-instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya karyawannya, baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru SD dan Taman Kanak-Kanak melalui program yang dikenal sebagai program Pendidikan Dasar (Pendas).
Selain itu UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas SDM dari TNI, Bank BRI, Bank BNI, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden, Pondok Pesantren dan beberapa instansi lainnya.

Posted by: Humas UT On 10/22/2007 10:23 AM
Sumber : www.ut.ac.id